EVALUASI
PROGRAM AIR MINERAL
KEJUJURAN SMA NEGERI 1 JUHAR
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti jujur
itu :
jujur1/ju·jur/ a 1 lurus
hati; tidak berbohong (misalnya dengan berkata apa adanya); 2 tidak
curang (misalnya dalam permainan, dengan mengikuti aturan yang berlaku): mereka itulah
orang-orang yang -- dan disegani; 3 tulus; ikhlas;
kejujuran/ke·ju·jur·an/ n sifat (keadaan) jujur; ketulusan (hati); kelurusan (hati): ia meragukan ~ anak muda itu
Pengertian dan arti
kejujuran
Kejujuran merupakan bagian dari sifat positif manusia. Kejujuran adalah
bagian dari harga diri yang harus dijaga karena bernilai tinggi.
Kehilangan uang bisa dicari lagi, tapi kehilangan kejujuran di mana harus
dicari?
Jujur itu mahal harganya, orang merusak kejujuran sangsinya akan berat dan berlangsung lama. Kejujuran diikat dengan hati nurani manusia, dan keduanya itu merupakan anugerah dari Allah Swt. Dua eleman ini saling keterkaitan.
Ketika ucapan tak sesuai dengan kenyataan, hati menjadi risau karena ucapan dirasa tak jujur. Jujur memang indah, sikap jujur membuat hidup kita lebih tentram tanpa ada tekanan dari luar maupun dari batin kita sendiri. Coba bayangkan ketika kejujuran dinafikkan pasti hidup kita tak pernah tenang. Kebohongan pertama pasti harus ditutup dengan kebohongan kedua dan seterusnya. Yang pasti kebohongan itu sangat melelahkan dan membebani hati nurani, hidup tak nyaman dan diselubungi rasa was-was.
Jujur itu mahal harganya, orang merusak kejujuran sangsinya akan berat dan berlangsung lama. Kejujuran diikat dengan hati nurani manusia, dan keduanya itu merupakan anugerah dari Allah Swt. Dua eleman ini saling keterkaitan.
Ketika ucapan tak sesuai dengan kenyataan, hati menjadi risau karena ucapan dirasa tak jujur. Jujur memang indah, sikap jujur membuat hidup kita lebih tentram tanpa ada tekanan dari luar maupun dari batin kita sendiri. Coba bayangkan ketika kejujuran dinafikkan pasti hidup kita tak pernah tenang. Kebohongan pertama pasti harus ditutup dengan kebohongan kedua dan seterusnya. Yang pasti kebohongan itu sangat melelahkan dan membebani hati nurani, hidup tak nyaman dan diselubungi rasa was-was.
Kejujuran dan Kepercayaan
Kejujuran merupakan pangkal dari kepercayaan, yang menilai Anda jujur
adalah Allah, Sang Pencipta dan orang-orang di sekitar Anda. Sedangkan
kepercayaan adalah imbas positis dari sikap jujur. Orang yang mendelegasikan
kepercayaan merupakan hasil dari penilaiannya terhadap sikap kita. Jadi sekali
lagi kepercayaan adalah amanah yang harus dijaga erat.
Karena kepercayaan tak timbul dari penilaian sesaat pula. Orang lain berteman terhadap kita digerakan dari rasa kepercayaan pula, pikiran postitif menimbulkan persepsi bahwa si A kelihatannya memegang prinsip kejujuran dan bisa dipercaya. Di lain contoh kejujuran juga bagian dari syarat kenaikan jabatan dalam sebuah sistem manajemen di perusahaan.
Pemimpin perusahaan hanya menunjuk karyawan yang berprestasi baik terutama yang memegang prinsip kejujuran. Pemimpin menaruh kepercayaan full kepada karyawannya untuk menyelesaikan tugas kantornya. Kejujuran juga berlaku di sekolah dari TK sampai universitas, bahkan di sinilah kejujuran diajarkan sekaligus diuji tingkat kekuatannya.
Di sekolah setiap ada menempuh ujian kenaikan kelas maupun ujian akhir peserta dilarang keras menyontek, karena melanggar norma kejujuran. Setiap ada peserta ujian yang berbuat curang terkena tindakan hukuman dari sekolahan. Namun ujian yang paling berat justru ketika siswa lulus sekolah dan kembali dalam kehidupan bermasyarakat dan bekerja di perusahaan atau mengabdi menjadi Pegawai Negeri Sipil di situlah banyak godaan yang mengancam norma kejujuran.
Tak ada pengawasan yang ketat dan hati nurani dipertaruhkan demi materi yang bukan haknya. Kalau iman kita tak diikat kuat dari ibadah, bakalan kebobolan. Itulah mengapa di Indonesia banyak sekali kasus korupsi, bahkan menjadi negara yang paling korup nomer tiga di dunia. Sangat melalukan bukan?
Kejujuran yang selama masa sekolah dijunjung tinggi, ternyata hilang karena godaan setan. Koruptor yang terbukti bersalah menggelapkan uang negara, alih-alih malu, malah menunjukan ekpresi tak bersalah. Sungguh menjijikan. Mereka taksadar bahwa dia adalah contoh buruk bagi pelajaran norma kejujuran. Selama orang tak jujur bakalah kehilangan harga diri didepan masyarakat dan Allah.
Masyarakat sudah tak percaya lagi terhadap pejabat dan pelaku yang terbukti menyelewengkan kepercayaan. Untuk membangkitkan kepercayaan dari masyarakat sangat sulit, karena nilai kejujuran sudah dirusak sendiri.
Karena kepercayaan tak timbul dari penilaian sesaat pula. Orang lain berteman terhadap kita digerakan dari rasa kepercayaan pula, pikiran postitif menimbulkan persepsi bahwa si A kelihatannya memegang prinsip kejujuran dan bisa dipercaya. Di lain contoh kejujuran juga bagian dari syarat kenaikan jabatan dalam sebuah sistem manajemen di perusahaan.
Pemimpin perusahaan hanya menunjuk karyawan yang berprestasi baik terutama yang memegang prinsip kejujuran. Pemimpin menaruh kepercayaan full kepada karyawannya untuk menyelesaikan tugas kantornya. Kejujuran juga berlaku di sekolah dari TK sampai universitas, bahkan di sinilah kejujuran diajarkan sekaligus diuji tingkat kekuatannya.
Di sekolah setiap ada menempuh ujian kenaikan kelas maupun ujian akhir peserta dilarang keras menyontek, karena melanggar norma kejujuran. Setiap ada peserta ujian yang berbuat curang terkena tindakan hukuman dari sekolahan. Namun ujian yang paling berat justru ketika siswa lulus sekolah dan kembali dalam kehidupan bermasyarakat dan bekerja di perusahaan atau mengabdi menjadi Pegawai Negeri Sipil di situlah banyak godaan yang mengancam norma kejujuran.
Tak ada pengawasan yang ketat dan hati nurani dipertaruhkan demi materi yang bukan haknya. Kalau iman kita tak diikat kuat dari ibadah, bakalan kebobolan. Itulah mengapa di Indonesia banyak sekali kasus korupsi, bahkan menjadi negara yang paling korup nomer tiga di dunia. Sangat melalukan bukan?
Kejujuran yang selama masa sekolah dijunjung tinggi, ternyata hilang karena godaan setan. Koruptor yang terbukti bersalah menggelapkan uang negara, alih-alih malu, malah menunjukan ekpresi tak bersalah. Sungguh menjijikan. Mereka taksadar bahwa dia adalah contoh buruk bagi pelajaran norma kejujuran. Selama orang tak jujur bakalah kehilangan harga diri didepan masyarakat dan Allah.
Masyarakat sudah tak percaya lagi terhadap pejabat dan pelaku yang terbukti menyelewengkan kepercayaan. Untuk membangkitkan kepercayaan dari masyarakat sangat sulit, karena nilai kejujuran sudah dirusak sendiri.
Kejujuran Adalah Harga Diri
Kejujuran adalah harga mati yang harus dipegang sampai mati pula. Jujur di
dunia selamat di akhirat. Prinsipnya miskin materi tak mengapa asalkan kita
masih punya nilai kejujuran. Karena kejujuran ibarat pelampung penyelamat
ketika manusia menghadapi pengadilan super adil yakni pada hari perhitungan
kelak.
Norma jujur itulah salah satu saksi yang menyelamatkan dari hukuman Allah. Apa jadinya jika harga diri kita sendiri dirusak oleh sikap-sikap yang bertentangan dengan norma kejujuran? Yang pasti akan mendapatkan hukuman dari negara, masyarakat maupun rasa bersalah terhadap Allah penciptanya. Memang sesal hanya terjadi di belakangan.
Namun sebisa mungkin janganlah merusak harga diri dengan kebohongan dan tindakan yang melawan norma kejujuran di mana saja Anda berada. Sekali Anda berbohong di depan masyarakat luas, hilanglah harga diri Anda selamanya.
Norma jujur itulah salah satu saksi yang menyelamatkan dari hukuman Allah. Apa jadinya jika harga diri kita sendiri dirusak oleh sikap-sikap yang bertentangan dengan norma kejujuran? Yang pasti akan mendapatkan hukuman dari negara, masyarakat maupun rasa bersalah terhadap Allah penciptanya. Memang sesal hanya terjadi di belakangan.
Namun sebisa mungkin janganlah merusak harga diri dengan kebohongan dan tindakan yang melawan norma kejujuran di mana saja Anda berada. Sekali Anda berbohong di depan masyarakat luas, hilanglah harga diri Anda selamanya.
Tindakan yang Merusak Kejujuran
Berikut ini merupakan contoh-contoh perbuatan yang melanggar norma
kejujuran, nilai-nilai moral dan agama. Contoh-contoh itu adalah tindakan yang
harus dihindari siapa saja yang mengaku dirinya beragama dan bermasyarakat.
o
Mencuri. Mencuri atau mengambil barang yang bukan hak kita, merupakan
tindakan melanggar norma kejujuran. Pemilik barang yang sah pasti merasa
terpukul karena kehilangan barang kesayangannya. Mungkin barang yang berharga
memiliki nilai sejarah tersendiri bagi pemiliknya. Manusia biasa pun bisa
tergoda ingin mencuri ketika ada kesempatan dan kelemahan iman.
o
Bohong. Bohong adalah salah satu perusak nilai kejujuran. Bohong bisa saja
terjadi karena faktor lingkungan yang mempengaruhi anak untuk berbohong.
Kebohongan yang dipelihara terus-menerus bisa merusak karakter manusia, si
pembohong bahkan bisa menjadi psikopat. Sekali berbohong dia akan berbohong
kedua kali untuk menutup kebohonganya yang pertama. Dan terus berbohong untuk
menutupi omongan kosongannya. Bohong adalah lingkaran setan yang pasti sulit di
hentikan.
o
Manipulasi. Manipulasi merupakan kegiatan untuk merekayasa fakta yang
sebenarnya. Apapun alasannya, tindakan manipulasi sangat bertolak belakang
dengan norma kejujuran dan agama. Contoh manipulasi adalah mark up proyek
pembangungan, mark up pengadaan barang. Jadi nilai barang
digenjot naik melebih nilai beli aslinya. Agar ada selisih harga, jadi ketika
dana cair, selisihnya harganya dipakai untuk kepentingan pribadi. Manipulasi
menjadi racun pembangunan di Indonesia, mental oknum seperti ini hanya mementingkan
urusan pribadinya tanpa memikirkan kepentingan pembangunan bangsa.
o
Korupsi. Salah satu tindakan illegal yang menerjang tataran norma kejujuran
antara lain korupsi. Istilah melayu nya rasuah. Korupsi atau rasuah adalah
penyakit akut yang sedang menggrogoti Indonesia. Korupsi ibarat penyakit kanker
yang menyebar keseluruh institusi di Indonesia. Wuih berat juga
kelihatnya. Mengelola dana milik masyarakat Indonesia adalah amanah yang
luar biasa berat. Namun jika amanah itu dikelola dengan benar insyallah itu
adalah ibadah yang dijanjikan pahala yang luar biasa besar oleh Allah Swt. Tapi
sayangnya sebagian oknum pemerintah pada gelap mata ketika diberi mandat
mengurus hal yang berkaitan dengan dana besar, mereka tergoda mencuri barang
yang bukan haknya.
o
Ingkar janji. Janji adalah hutang dan yang namanya hutang itu harus
dibayar. Demikian juga dengan janji ya harus di tepati. Karena setiap janji
yang dikeluarkan dari mulut, didengar oleh Allah dan disaksikan oleh malaikat.
Orang yang sering ingkar janji disebut juga pembohong, memang gampang mengumbar
janji, tapi ketika menepati janji bukanlah perkara mudah, inilah yang sering
terjadi pada setiap kampanye pemimpin daerah, dan kampanye legislatif saat
pemilu. Penyakit ingkar janji masih menjadi masalah besar dari pemimpin di
Indonesia.
Akibat Tidak Memiliki Sifat Kejujuran
Berikut ini merupakan dampak buruk dari tindakan merusak norma kejujuran.
Yang jelas akibatnya merugikan diri sendiri dan merusakan nama baik keluarga
dan komunitas.
o
Hilang kepercayaan. Salah satunya adalah hilangnya kepercayaan dari
masyarakat atau orang-rang di sekelilingnya. Kalau sudah terbukti bohong atau
mencuri, pasti tindakan dan ucapan tersangka bakalan dicurigai maupun diacuhkan
sama sekali.
o
Susah naik pangkat. Demikian juga risiko yang bakal dihadapi oleh pegawai
yang terbukti melakukan kebohongan dan pelanggaran aturan di kantor swasta
maupun pemerintah, bakalan kesulitan naik pangkat dan jabatan.
o
Dosa. Dosa adalah hukuman dari Tuhan kepada manusia yang melanggar larangan
dan perintahnya. Berbohong merupakan tindakan yang berdosa besar karena
melanggar norma agama. Takaran dosa berbeda bisa besar atau kecil tergantung
pada tindakan.
Khusus di SMA Negeri 1 Juhar, kaitan dengan KEJUJURAN sedang berlangsung Program dari Bidang SARANA dan PRASARANA yaitu Program Air Mineral KEJUJURAN.
Dan selama semester genap sampai awal Maret 2017 taksasi antara uang keluar dan yang masuk adalah sebagai berikut :
Kotak 1 Rp.16 000,-
Kotak 2 Rp.10 000,-
Kotak 3 Rp.17 000,-
Kotak 4 Rp 20 000,-
Jadi, Total pemasukan Rp. 63 000,-. Sedang kan untuk membeli 1 Kotak Aqua dan ongkosnya Rp.30 000.
Silahkan simpulkan sendiri bagaimana Kejujuran si pembeli atau yang mengambil Aqua tersebut!
Juhar, Maret 2017
0 komentar:
Posting Komentar